Sejumlah WNI yang menetap di Asutralia masih aktif dan poduktif meski sudah di atas 60 taun. Mereka masih diterima bekerja di berbagai perusahaan Australia. Foto atas Angele Setyana dan Freeyan Liwang . Dok pribadi
TAK ADA ketentuan kapan warga di Australia bisa berhenti bekerja, meski yang diatur adalah kapan mereka bisa mulai mengakses uang pensiun.
Mulai 1 Juli tahun ini, uang pensiun bisa dimulai diambil saat usia 66 tahun dan 6 bulan, asalkan mereka lahir antara 1 Juli 1955 hingga 31 Desember 1956.
Sementara mereka yang lahir setelah 1 Januari 1957, mereka harus menunggu hingga berusia 67 tahun untuk mendapat uang pensiun, menurut situs Departemen Layanan Sosial Australia.
Dengan tak ada ketentuan usia untuk berhenti kerja, warga Australia bisa terus melakukannya, asalkan mereka masih mampu dan ingin melakukannya. Bahkan ada banyak di antara mereka yang malah menemukan karir kedua.
Seperti Angele Setyana, yang tinggal di Melbourne dan baru saja merayakan ulang tahun ke-70 bulan November lalu. Hingga sekarang ia masih bekerja di bagian “quality control” di Australia Post.
“Di tempat kerja saya ini saya sudah bekerja selama 13 tahun dan sebelumnya dalam jenis pekerjaan yang hampir sama di sebuah perusahaan percetakan saya bekerja selama 10 tahun,” kata Angele kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.
“Pekerjaan saya banyak berhubungan dengan produksi barang-barang pos seperti perangko, koin jadi saya bekerja di bagian untuk mengawasi produksi barang-barang tersebut mengecek apakah ada kesalahan atau tidak dalam produksi dan juga pengiriman,” katanya.
Angele yang memiliki empat orang anak dan dua cucu mengaku masih menikmati pekerjaannya dan belum memutuskan kapan akan betul-betul berhenti bekerja.
“Sampai saat ini masih senang kerja, ya dinikmati dulu. Di tempat saya bekerja ada teman yang sudah berusia 73 tahun,” ujarnya yang pertama kali tiba di Australia pada tahun 1983.
“Mungkin dua tahun lagi saya akan memutuskan apakah akan berhenti. Asal badan sehat dan suasana kerja juga cukup menyenangkan, teman bisa diajak bekerja sama,” katanya lagi.
Ketika tiba di Australia mengikuti suaminya Oska Setyana yang bekerja di Radio Australia, Angele meninggalkan kariernya di Indonesia sebagai guru sekolah taman kanak-kanak.
“Di Australia pada awalnya saya hanya menjadi ibu rumah tangga karena anak-anak masih kecil,” kata Angele, yang baru mulai bekerja lagi di Australia setelah berusia 45 tahun.
Walau masih bekerja ‘full time’ di usianya saat ini, Angele mengaku keluarga masih menjadi perhatian utamanya.
“Keluarga masih nomor satu, kalau keluarga membutuhkan saya, saya selalu berusaha melakukan.”
“Beruntung bos di kantor saya cukup mengerti dan selalu memberikan izin bila ada keperluan untuk keluarga,” katanya.
Salah satu kesibukan Angele di luar pekerjaannya adalah membantu menjaga dua orang cucunya.
“Setiap dua minggu sekali saya punya satu hari libur tambahan hari Senin, tugas saya adalah menjaga cucu hari itu,” katanya.
Selanjutnya, sempat pensiun dan pindah ke Sidney