WNI di Atas 60 Tahun Masih Bisa Bekerja di Australia

ANI RAJAGUKGUK , usia 65 tahun, masih aktif bekerja penuh waktu di bagian administrasi untuk sebuah klinik yang menangani penyakit pernapasan di rumah sakit Prince of Wales di Sydney.

Tiba di Australia di tahun 1980, Ani lulusan seni musik dari Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta, pernah mengajar musik selama beberapa tahun di awal karirnya di Australia, termasuk aktif dalam kegiatan seni bersama komunitas Indonesia.

“Waktu itu anak-anak masih kecil jadi saya baru mulai kerja di tahun 1989 awalnya masih paruh waktu, baru di tahun 2000 bekerja penuh waktu di rumah sakit,” kata Ani kepada ABC Indonesia.

Widianti Oh (kiri) – masih bekerja membantu mengasuh anak-anak di usia yang sekarang 67 tahun.
Ani Rajagukguk (kanan) bekerja di rumah sakit dan juga menjadi penyanyi di akhir pekan di Sydney.

Karena tidak adanya keharusan untuk pensiun di usia tertentu di Australia, Ani mengatakan sampai sekarang belum memikirkan untuk berhenti bekerja di rumah sakit.

Ia juga mengatakan sumber pendapatannya juga membantu kegiatannya bermusik baik secara profesional atau bersama komunitas Indonesia.

Ani pernah menjadi penyanyi profesional yang rutin manggung di berbagai klub di Sydney selama delapan tahun.

“Sebagai seniman menyanyi di klub atau diundang untuk tampil di acara, kepuasannya lebih besar.”

“Saya kan memiliki latar belakang musik dari Indonesia, saya bisa main keyboard.”

“Namun dalam waktu bersamaan, kerja di rumah sakit kan permanen, jadi sayang juga kalau ditinggalkan,” katanya. ABC/dms


SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.