Oleh DAHONO PRASETYO
DAFTAR kelebihan bayar Gabener akan terus bertambah. Modus kolusi lain satu persatu menyusul ter-expose. Logistik membangun jaringan dukungan sudah terlanjur mengalir ke kantong-kantong militan.
Kriminalitas krah putih di depan mata sengaja transparan. Belum sekalipun terungkap entah karena begitu rumitnya atau sengaja dibiarkan menjadi akumulasi.
Ini jadi perang adu kesabaran.
Sekali tembak tanpa bukti kuat bisa jadi bumerang empati yang mendadak melejitkan popularitas dan simpati. Seperti biasa alasan ter-dzolimi bisa membuat pendukung lugu mendadak berangkat jihad.
Strategi dirubah.
Gabener dibiarkan melakukan sesukanya. Menunggu masa jabatan selesai, kemudian sekelompok partai mendaulat deklarasi suksesi. Timing paling strategis mengungkap simpanan akumulasi kasus ibarat sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.
Batu sandungan mesti dipasang mendekati panggung pilpres, agar lebih mudah mengalihkan suara kekecewaan.
Tanda tanya besarnya masih menunggu disposisi, mantan Gabener mau disandingkan dengan Pangeran menjadi ancaman serius Paslon Tuan Putri yang masih asik bermain ombak
Mengusung Gabener menjadi gambling tingkat dewa. Jikalau lolos lubang jarum, trophy juara di depan mata. Kalau gagal, habis tuntas seakar-akarnya
Inilah seni politik kita yang masih berbasis fanatisme, bukan kolaborasi gagasan. Fanatisme yang melahirkan militansi dan dendam bagi pemain yang merasakan kalah atau dikalahkan.
Pekan depan NKRI ulang tahun. Ada yang masih ingat Joni sang pemanjat tiang bendera?
Itulah gabungan militansi, fanatisme sekaligus jihad untuk negeri tempat dia dilahirkan.
Depok 12/08/2021