Oleh HERMAN WIJAYA
Luruihlah jalan Payakumbuah
Babelok jalan ka andaleh
Dima hati indak kan rusuah
Ayam den lapeh, ay ay
Ayam den lapeh
Itulah sepenggal lirik lagu Ayam Den Lapeh yang pada dekade 60-an sangat terkenal di Indonesia. Meski pun menggunakan Bahasa Minang, dan dianggap sebagai lagu Daerah Sumatera Barat, lagu itu juga disukai oleh masyarakat dari daerah lain, terutama di perkotaan, karena melodinya yang enak didengar.
Ayam Den Lapeh artinya Ayam Saya Lepas. Lagu ini mengandung makna kesedihan karena kehilangan sesuatu yang lebih mendalam. Ayam dalam lagu ini hanya dijadikan simbol atau sebagai perumpamaan mengenai suatu hal yang hilang.
Setidaknya ada tiga penyanyi yang telah mempopulerkan lagu tersebut, masing-masing Nurseha salah seorang vokalis Orkes Gumarang, yang menciptakan lirik lagu tersebut, kemudian penyanyi pria dan aktor Oslan Husein (lahir di Padang, Sumatera Barat, 8 April 1931 – meninggal di Jakarta, 16 Agustus 1972 pada umur 41 tahun); dan terakhir Elly Kasim.
Ciptaan Nurseha
Lirik lagu Ayam Den Lapeh diciptakan oleh Nurseha salah seorang vokalis Orkes Gumarang dan melodinya diciptakan oleh Abdul Hamid. Semula, melodi Ayam Den Lapeh diciptakan Abdul Hamid untuk lagu anak-anak Antah Lamang Antah Tapai, namun liriknya diganti oleh Nurseha.
Lagu Ayam Den Lapeh juga mendapat tempat di hati penikmat musik, tidak hanya di Indonesia melainkan juga di Malaysia dan Vietnam.
Lirik lagu Ayam Den Lapeh ditulis oleh Nurseha berdasarkan kisah percintaannya dengan seorang pelaut asal Manado yang bekerja di Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI).
Nurseha tidak jadi bertunangan dengan puajaan hatinya yang merupakan seorang pelaut, lantaran sang kekasih meminta Nurseha meninggalkan dunia kesenian dan fokus pada rumah tangga jika kelak mereka jadi menikah.
Nurseha tidak menyanggupi permintaan tersebut. Ia mencoba menjelaskan, dirinya tidak bisa meninggalkan dunia seni. Namun, sang kekasih tidak bisa menerima penjelasan tersebut hingga asmara keduanya kandas.
Nurseha lahir di Banuhampu tahun 1938. Kedua orang tuanya berasal dari Bukittinggi, namun sejak remaja mereka telah merantau ke Jawa. Nurseha menempuh pendidikan di Bandung dan berkarir di Jakarta.
Ia menjadi salah seorang biduan Orkes Gumarang yang terkenal. Orkes Gumarang adalah grup musik terkenal di tahun 1950 hingga 1960-an yang didirikan oleh perantau Minang di Jakarta tahun 1953.
Penyanyi berwajah cantik ini memiliki suara merdu mendayu-dayu, sehingga dijuluki “Perkutut Minang”. Karena sangat menghayati setiap lagu yang dinyanyikan, tak jarang ia menitikkan air mata.
Nurseha telah menikah dua kali. Ia memilih fokus kepada keluarganya dan meninggalkan dunia seni. Ia meninggal di Jakarta tahun 1980 karena menderita penyakit liver.
Oslan Husein
Oslan Husein adalah seorang penyanyi dan aktor Indonesia. Pada era 50-an Oslan terkenal karena menyanyikan lagu-lagu berbahasa Minang. Di antara lagu yang sangat populer dibawakannya adalah Kampuang Nan Jauh di Mato dan lagu klasik Idul Fitri Lebaran (Selamat Hari Lebaran).
Pada tahun 2009 lagu legendaris Bengawan Solo karya Gesang Martohartono yang dibawakan Oslan dan Orkes Teruna Ria dalam versi rock ‘n roll bergaya campuran antara Elvis Presley dan The Platters dinobatkan menjadi satu dari 150 Lagu Terbaik Indonesia Sepanjang Masa oleh majalah Rolling Stone Indonesia.
Lagu ini berada di urutan ke-11. Pemerhati musik Remy Silado mencatat Oslan sebagai orang pertama yang menyanyikan Bengawan Solo dengan gaya rock. Sedangkan album Oslan yang berjudul Oslan Husein (1964) juga masuk dalam daftar 150 Album Terbaik Indonesia di urutan ke-37.
Elly Kasim
Elly Kasim bisa disebut sebagai salah satu legenda seni Minangkabau. Lewat suara Elly Kasim lagu Ayam Den Lape menjadi lebih dikenal dan digemari di Indonesia dan mancanegara.
Elly Kasim lahir di Tiku, Tanjung Mutiara, Agam, Sumatra Barat, 27 September 1944 kini berusia 76 tahun ia merupakan seorang penyanyi lagu-lagu Minang. Dia merupakan penyanyi wanita Minang, yang bertahan cukup lama. Lagu-lagu yang pernah dibawakan dan direkam yang berjumlah ratusan serta tidak sedikit pula yang menjadi hits di Indonesia pada jamannya.
Sang legenda ini telah merilis kurang lebih 100 buah album solo. Ia juga tengah sibuk mengurusi wedding organizer khusus adat Minangkabau.
Rabu, (25/8/2021) Elly Kasim, dikabarkan meninggal. Belum jelas apa penyebab meninggalnya Si Kutilang Minang itu. Salah satu pelantun lagu Ayam Den Lapeh meninggal dunia sekitar pukul 03.48 WIB di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain menggeluti dunia musik, Elly Kasim juga menjadi Wedding Organizer. Upacara adat resepsi pernikahan artis Rizky Billar dan Lasti Kejora baru-baru ini menggunakan jasa wedding organizer miliknya.
Mandaki jalan Pandaisikek
Manurun jalan ka palubuah
Di ma hati indak ka maupek
Awak takicuah, ay ay,
Ayam den lapeh
Siku capang siku capeh
Saikua tabang sikua lapeh
Lapehlah juo nan karimbo
Ai lah malang juo
Pagaruyuang Batusangka
Tampek bajalan urang Baso
Duduak tamanuang tiok sabanta
Oi takana juo,
Ay ay, ayam den lapeh.