Cintaku Mentok di Kebun Jagung (2)

Saya punya firasat, Resti yang saya jumpai di kebun jagung itu akan jadi jodoh saya.


Oleh HERYUS SAPUTRO SAMHUDI

AWAL Januari 1980, sebuah puisi saya dimuat Majalah gadis. Puisi itu saya tulis akhir Desember 1979, di areal perkemahan yang seperti dipagari kebun-kebun jagung milik petani di Kecamatan Biringkanaya, 17 Kilometer di timur Benteng Jumpandang (dibangun Raja Gowa-Tallo pada 1545, dirampas VOC Belanda tahun 1655, diobah namanya jadi Benteng Rotterdam). Ujung Pandang yang kini jadi Kota Makassar.

Sajak Cinta Tutup Tahun
buat Resti

Kita berjumpa di kebun jagung
saling menukar senyum
lewat getar kembang rumput
kemudian jatuh cinta

Mulanya di bawah hujan
kita memasang tenda
menegakkan tiang-tiangnya
mengikat tali-talinya
di pasak hati Negeri Badik
dan tanpa kompromi

kita tertawa lepas bebas
seperti tawa bocah-bocah nelayan
yang kita jumpai sore kemarin
menguluk salam dari atas sandeqnya
sambil mengacung-acungkan cakalang
di lepas pantai Ujung Pandang

Inikah sajak yang hinggap atas janjiNya
atau hanya sampir yang mampir atas rindu
pada yang jauh di seberang laut?

Kita tak tahu.
Hanya angin yang menembung
menapaki detak-detik hari yang kian surut
sementara jari-jari senja semakin dekat
merangkul kita

(Biringkanaya, UP, akhir ‘79)

Siapa pun rasanya mudah menafsir bahwa ini adalah sajak cinta (saya, dan sebagaimana tertera di bawah tajuk) “buat Resti” sesaat kami “…berjumpa di kebun jagung…” dan “…kemudian (saya) jatuh cinta”.

Sengaja saya beri tajuk Sajak Cinta Tutup Tahun, bukan cuma karena saya menulisnya di “akhir ‘79”, tapi juga karena saya punya firasat, Resti yang saya jumpai di kebun jagung itu akan jadi jodoh saya. (Bersambung)

18/04/2022 PK 00:48 WIB.

Avatar photo

About Heryus Saputro

Penjelajah Indonesia, jurnalis anggota PWI Jakarta, penyair dan penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup Wartawan Femina 1985 - 2010. Menerima 16 peeghargaan menulis, termasuk 4 hadiah jurnalistik PWI Jaya - ADINEGORO. Sudah menilis sendiri 9 buah buku.