Firaun bukan sebuah nama orang atau sosok tertentu. Firaun adalah sebutan pemimpin tertinggi di sebuah negara atau pemerintahan, dalam hal ini Mesir Kuno. Firaun adalah jabatan setingkat Raja, Kaisar atau Presiden. Menyebut firaun adalah jahat, menyamakan semua raja atau presiden jahat. Ada firaun baik ada firaun jahat. Mengenal firaun jahat, menyiratkan kurang pemahaman, dan kurang baca.
Mayoritas masyarakat Indonesia menganggap Firaun adalah sosok yang jahat, serakah, kejam, sadis dan anti Tuhan. Ini terjadi karena guru yang mengajari mereka, juga tidak memiliki pemahaman tentang Firaun. Kecuali membaca selintas di sebuah buku favourit, atau malah diceritain orang lain.
Dari dulu sampai sekarang, kepala mereka diisi oleh informasi tunggal: Firaun itu orang yang berkuasa dan jahat yang mengusir Musa. Firaun yang bisa membunuh anak kecil sesuka hati mereka.
Fir’aun ( Pharaoh) adalah gelar sebuah kedudukan di masyarakat di sebuah tempat atau negara. Firaun di Zaman Mesir Kuno adalah Penguasa tertinggi. Raja di era Mesir Kuno. Tak ubahnya gelar raja, kaisar, sultan atau presiden. Baik untuk pria maupun wanita. Tak semua Firaun ( raja) Mesir jahat. Banyak yang baik dan berpengaruh.
Beberapa nama firaun (penguasa) terkenal adalah Tuthanka, Hatsetsut, Ramses II, Cleopatra, Khufu, Akhenaten, Narmer, Menes, Amanhotel II, Tutankhamun, Thutmasis III, Djoser, Khafra, Amenhotep III, Shasena I, Ramses III. Ahasywros I, Hor-Aha, Seti I, Piye, Senusret I, Ahmose, Sneferu, Menkaura, Sekhen, Pepi II, Thutmposis I, Nekho II, Amenemhat I dan banyak lagi.
Tak ada nama Jokowi dalam barisan firaun ( Pemimpin Tertinggi) ini. Bahkan perilakunya mirip saja tidak ada.
Semua Firaun memiliki perilaku berbeda; ada yang jahat, ada yang baik. Itu terjadi di semua gelar atau jabatan di pemerintahan manapun: raja, kaisar, sultan atau presiden. Jika semua jabatan kekuasaan di sebuah negara saat ini setara dengan pemimpin negara setingkat presiden, bisa jadi Jokowi adalah “firaun” (Presiden) terbaik milik Indonesia.
Selama kepemimpinannya, Jokowi telah berhasil mengembalikan Penguasaan Sumber Daya Alam ke Pemerintah Indonesia. Beliau juga menggenjot Pembangunan Infrastruktur di seluruh pelosok. Di tingkat dunia internasional, Jokowi menunjukkan kepiawaiannya dengan menjadi Tuan Rumah Perhelatan Besar. Nama Indonesia langsung menyeruak ke berbagai forum Internasional.
Jokowi juga berhasil menjaga inflasi di kisaran 3-4% dalam kurun waktu 4 tahun terakhir sejak 2016. Pada tahun 2019 inflasi diprediksi di angka 3.3%. Sejak 2009-2015 tingkat inflasi tahunan Indonesia bergerak fluktuatif di rentang 3.98-6.41%.
Semua ini belum terhitung seperti menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, pendidikan di Indonesia dengan menambah lamanya orang usia 15 tahun di sekolah, target dwelling time Indonesia semakin menurun yang membuat waktu mobilitas barang semakin efesien. Termasuk efesiensi kelistrikan yang hampir menjangkau seluruh pelosok.
Jika semua keberhasilan itu ditujukan pada seorang firaun yang saat ini menjabat di Indonesia, Jokowi bisa dicatat sebagai Firaun ( penguasa atau presiden) terbaik di Indonesia. Tak memiliki konotasi kejam, serakah atau korup. Dia juga tidak pernah mengusir Musa…..
Ini Alasan Mengapa Masih Lebih Baik Investasi pada Kripto
Dari Mana Datangnya Kasih Sayang?
Kripto Sebentar Lagi Menjadi Prioritas Utama Untuk Menghubungkan Mata Uang Digital dan Bisnis Lain