Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim
Seide.id – Kota Bogor darurat Covid-19. Warga yang terkonfirmasi positif Covid yang aktif per hari ini sekitar 3.500 kasus. Sementara ketersediaan tempat tidur atau bed di 21 rumah sakit hanya ada sekitar 950 bed. 50 persen di antaranya, merupakan pasien dari luar Kota Bogor. “Artinya, ada kurang lebih 3.000 orang yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Ada juga yang sedang keliling mencari rumah sakit, mencari fasilitas kesehatan. Kita sedang melihat adanya mobilitas dari virus itu sendiri,” kata Dedie A Rachim, Wakil Wali Kota Bogor.
Sesuai data tersebut, lanjut Dedie, saat ini di Kota Bogor ada tingkat kedaruratan pada penyebaran kasus Covid-19. Oleh karena itu pendataan warga isoman harus dimaksimalkan. Pendataan itu meliputi lokasi warga yang terpapar, berapa banyak orang yang kontak erat, serta segera melakukan konsolidasi dengan lurah atau camat. Semua unsur harus memastikan mereka yang tidak melakukan isolasi di rumah sakit i juga mendapatkan perhatian fasilitas kesehatan di tingkat wilayah, seperti puskesmas. “Paling tidak mendapat obat standar saja, itu yang penting. Jadi sudah dipastikan bahwa rumah sakit di Kota Bogor tidak mampu menampung semua pasien yang membutuhkan. Tapi kita tidak bisa tinggal diam, harus ada visitasi,” terangnya.
Selain itu, pemulasaraan jenazah Covid-19 dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, langsung dikoordinasikan dengan jajaran kepolisian yang sudah membentuk tim pemakaman. Pemkot Bogor juga telah menerbitkan aturan PPKM Darurat yang berlaku di Kota Bogor mulai tanggal 3 s/3 Juli 2021. *