Mengagumi Keajaiban Alam – Menulis Kehidupan 331

Foto : Patou Richard/Pixabay

Di setiap tempat ada keajaiban alam yang dapat dinikmati, lalu lahirkan kagum, terimakasih dan syukur dalam pikiran dan jiwa sanubari.

Sang Pemilik Semesta dapat dirasakan keagungan ya dalam keajaiban alam lingkungan, sejauh kita mau peduli dan memberi perhatian, dengan segala kerendahan hati serta kesadaran akan hakekat diri. Pengalaman di Pantai Lamalera Lembata, sebagai salah satu contoh sharing pengalaman seoran seniman, coba dituangkan dalam sajak berikut:

Indahnya Purnama di Lamalera – Lembata

Senja di Lamalera
basuh penat langkah raga
Sepulang dari pasar Wulandoni
Dan
anak-anak nelayan ceria
bermain di bibir samudera
Aku diajak bersendagurau
memeluk baileo di laut biru
bercandaria dengan hiu
yang datang bersahabat
Sambil menunggu…
sebentar lagi purnama

Mentari terbenam di balik bukit
dan
Purnama keluar dari samudera
Mataku belalak terpana
Wow…..
Bulannya begitu dekat
Ukurannya sangat besar
Wajahnya indah penuh pesona
keluar dari rahim lautan
Dan….
memang belum pernah terjadi
kusaksikan indahnya purnama
seperti di Tanah Lembata
di pantai kampung Lamalera

Ketika kutanya anak-anak
“Mengapa kalian biasa saja”
Lalu,
mereka bercerita apa adanya
mereka berkisah sederhana sahaja
Mereka anak-anak nelayan
“Kami sudah terbiasa
karena di kampung Lamalera
di tanah Lembata ini
Wajah bulan dan mentari
adalah sosok Sang Pencipta
yang setiap saat ada bersama
yang menyatu dengan pasangannya
Bunda Samudera Ibu Bumi
Sudah sejak dahulu kala
dialami dan diwariskan leluhur”

“Bulan – Matahari itulah Lera Wulan
Samudera – Bumi Tana
Itulah Tana Ekan “
Dari sana kami datang
Dalam rahim-Nya kami hidup
kembali padaNya kami pulang”

Aku diam seribu bahasa
Aku kehabisan kata-kata
Untuk ceritakan indah pesona
Saksikan purnama di Lembata
Melihat bulan di Lamalera
yang leburkan jiwa raga
pada beningnya biru laut
pada dalamnya makna samudera

Mendengarkan Suara Alam – Menulis Kehidupan 329