Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 65)

Seide.id – Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

  1. PARING TUTUR YEN ORA BISA SEMBUR (Memberi Nasihat Jika Tak Bisa Memberi Materi)

Di kalangan orang Jawa orang yang sudah tua diharapkan mampu atau bisa memberikan bantuan materi berupa rezeki atau yang lain bagi anak-anaknya. Tentu saja Ini berlaku bagi orang tua yang kaya ataupun mampu. Tetapi jika hidupnya secara materi masih kurang mampu setidak- tidaknya diharapkan untuk bisa memberikan sebuah nasihat yang baik kepada anak-anak mereka.

Nasihat tentang keutamaan hidup. Tata krama dan nilai-nilai baik yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang baik dan benar bagi kemanusiaan secara universal untuk diberikan.

  1. DIULU NGLELEKI (Ditelan Mangkal di Tenggorokan)

“Kpeleken” adalah istilah Jawa yang berarti terjadinya gangguan dalam proses makan ketika kita sedang makan. Ketika kita menelan makanan tidak lancar menuju lambung, mangkal di tenggorokan, maka dikatakan “kleleken.”

Pepatah ini untuk menyindir seseorang agar memperoleh makanan atau bahan makanan dengan cara yang baik dan benar, agar makanan yang hendak kita telan tidak mengalami gangguan di tenggorokan atau “ngleleki.”

  1. MITULUNGI WONG LIYA IKU PADHA KARO NULUNGI AWAKE DHEWE (Menolong Orang Lain itu Sama dengan Menolong Diri Sendiri)

Pepatah jawa ini hendak menegaskan kepada kita semua, bahwa apa yang kita lakukan kepada sesama pada hakekatnya sama halnya dengan kita melakukannya pada diri sendiri.

Diri sendiri, dalam arti luas bisa meliputi anak cucu dan keturunannya. Contoh sederhana, orang tuanya suka menolong dan memberi pertolongan pada orang lain dengan tulus ikhlas, anaknya yang masih berkuliah atau merantau jauh dari rumah, juga sering mendapatkan bantuan dan pertolongan dari orang lain ketika sedang mengalami kesulitan.

(Y.P.B.Wiratmoko)

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 63)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur