Tragedi Tenggelamnya Kapal Mewah Van der Wijck yang Ditemukan di Laut Jawa

Seide.id – Setelah dianggap kisah tenggelamnya kapal mewah Van der Wijck hanyalah sebuah kisah legenda fiktif, kini dengan ditemukan bangkai kapal tersebut, kisah itu menjadi bukan fiktif.

Karam selama 85 tahun, bangkai kapal mewah tersebut telah ditemukan oleh tim arkeolog Indonesia di dasar Laut Jawa di wilayah Lamongan dan pekan lalu dinyatakan sebagai kapal Van der Wijck.

“Secara pribadi saya meyakini 75% dari berbagai bukti yang ada, bahwa kapal yang kita eksplorasi ini adalah Kapal van der Wijck,” arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho saat presentasi hasil eksplorasi, Kamis (21/10/2021).

Tragedi Kapal Mewah Van der Wijck

Dibuat tahun 1921 dengan mengambil nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda Carel Herman Aart van der Wijck, kapal berbobot 2.500 ton ini milik maskapai pelayaran Belanda, Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM).

Kapasitasnya mampu mengangkut 60 orang dikelas utama. Sedang di kelas dua 34 orang, dan untuk geladaknya, 999 orang.

Pada 19 Oktober 1936, kapal mewah ini berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Tanjung Priok Batavia, dengan membawa 260 orang.

Sedianya kapal ini bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak pukul 6 petang, namun keberangkatannya sempat tertunda hingga pukul 9 malam karena muatannya penuh. 
 
Pada hari beriikutnya, tepat sebelum pukul 01.00, sinyal marabahaya diterima oleh Surabaya.

Dikabarkan, kapal miring dan tak lama lagi kapal akan karam. Selanjutnya, sinyal kemudian hilang.
 
Kapal nahas dengan panjang 97,5 meter, lebar 13,4 meter dan tinggi 8,5 meter, dilaporkan karam sekitar 22 mil di sebelah barat daya dari pelabuhan Surabaya. Persisnya di perairan Brondong, Kabupaten Lamongan. 

Saat tenggelam, kapal Van der Wijck dinakhodai oleh nakhoda senior yang telah berpengalaman selama 25 tahun, B.C. Akkerman -meski juga disebut nakhoda berusia 43 tahun ini baru 2 minggu menakhodai kapal Van der Wijck.

Pada tragedi tersebut, tercatat 153 penumpang selamat, 58 penumpang tewas, dan 42 lainnya hilang seperti di tulis oleh de Telegraaf pada 22 Oktober 1936.

Tapi jumlah angka pasti tidak diketahui karena terjadi simpang siur dalam pencatatan penumpang dari kapal mewah yang membawa penumpang Eropa dan pribumi- istilah pada masa itu.

Tokoh dan Kapal Mewah Van der Wijck

Selain pernah mengangkut penumpang Eropa, kapal yang baru 15 tahun digunakan ini pada masanya juga pernah mengangkut tokoh perjuangan Indonesia.

Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir pernah naik kapal ini ketika dibuang ke Doven Digul, Papua.

Keterkenalan kapal mewah dan tragedinya melatarbelakangi penulisan novel karya Buya Hamka, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.

Novel karya Hamka yang ditulis pada 1938, menjadi salah satu karya terbaiknya. Novel ini terus mengalami cetak ulang dan menjadi pelajaran resmi di Sekolah Dasar, Menengah Indonesia dan Malaysia.

Tahun 2013, kisah tragedi tenggelamnya kapal ini kemudian di filmkan oleh Soraya Intercine mengambil judul yang sama, dengan 570 ribu penonton memadati gedung bioskop pada minggu pertama. Film ini kemudian menembus angka 1.724.110 penonton.
(ricke senduk)

Karam di Laut Jawa 85 Tahun Lalu, Kapal Mewah Van der Wijck Ditemukan

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan