Turunkan Tanganmu Jenderal!

Seide id – Meskipun sudah tinggal di kota bersama anaknya yang kaya raya, jiwa patriotisme Naga Bonar masih kuat.

Ketika sedang jalan-jalan ke Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, ia melihat patung Jenderal Sudirman menghadap ke arah utara dengan sikap hormat militer.

Tiba-tiba saja darah Naga Bonar (1987) mendidih. Dia tidak rela melihat “Jenderal” yang dihormati itu memberi hormat kepada kendaraan-kendaraan mewah — mungkin juga orang-orang yang berada di dalamnya — atau siapa pun yang berada dalam arah pandangan Jenderal Sudirman.

Naga Bonar berasumsi, banyak koruptor yang berada di arah pandangan “Jenderal Sudirman”, karena itu ia tak rela melihat Jenderal yang dihormatinya memberi hormat kepada “para koruptor”.

Karena teriakannya tak didengar, Naga Bonar lalu berusaha memanjat tubuh Sang Jenderal yang diam mematung itu. Namun usahanya sia-sia.

Hari ini, jika ia ke Jl. Jenderal Sudirman lagi, hatinya mungkin akan sedih, melihat situasi di Jalan Jenderal Sudirman, yang tidak seramai dulu lagi, sejak Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang bertujuan untuk menekan penularan virus corona (Covid-19).

Jakarta, merupakan salah satu epicentrum penularan Covid-19 di Indonesia.

Naga Bonar

Naga Bonar yang dimaksud dalam tulisan di atas adalah nama tokoh dalam film Naga Bonar (1987) Jadi 2 (2007). Film ini adalah  sekuel dari film Naga Bonar (1987). Tokoh Naga Bonar dibintangi oleh aktor  Deddy Mizwar

Nagabonar Jadi 2 meraih penghargaan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2007 dan “Movie of the Year” dari Guardians e-Awards. Versi novel film ini, juga berjudul Nagabonar Jadi 2, ditulis oleh Akmal Nasery Basral, novelis yang pernah menjadi wartawan majalah Tempo.

Film ini menjadi film terlaris tahun 2007 dengan meraih penjualan tiket sebanyak 2,4 Juta penonton.

Sedangkan Naga Bonar merupakan  Festival Film Indonesia 2007.

Patung Jenderal Sudirman

Jalan Jenderal Sudirman merupakan sebuah patung yang berada di kawasan  Dukuh Atas, depan Gedung BNI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Patung ini memiliki tinggi keseluruhan 12 meter dan terdiri atas: tinggi patung 6,5 meter dan voetstuk atau penyangga 5,5 meter. Patung ini terbuat dari  perunggu  seberat 4 ton dengan anggaran sebesar 3,5 miliar Rupiah dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa rupa Institut Teknologi BandungSunario.

Sosok Jenderal Sudirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdiri di tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian. hw

Foto- foto: Herman Wijaya

Avatar photo

About Herman Wijaya

Wartawan, Penulis, Fotografer, Videografer