Tampak dalam gambar di atas, aktor buatan AI bisa membuat aktor tua menjadi muda. Lebih cepat, lebih murah. Tapi secara etis, menjadi pertanyaan besar.
Mungkin perlu dijelaskan terlebh dahulu, apa itu aktor AI ( Artificial Intellegence)?. Aktor AI adalah maujud virtual yang diciptakan untuk meniru sosok manusia sesungguhnya dalam adegan film atau drama televisi.
Melalui kemampuan AI dalam mengolah algoritme rumit dan canggih serta pembelajaran mesin, aktor AI ( Kecerdasan Buatan) ini mampu mengekspresikan emosi, meniru gerak-gerik manusia, bahkan dapat disuruh melakukan adegan paling berbahya dan muskil sekapipun.
Jika sudah begini, maka aktor ( buatan) AI bisa memberikan sesuatu yang selama ini belum pernah dilakukan aktor manusia. Melalui aktor AI, tidak ada yang tidak bisa dilakukan dalam pembuatan sebuah film. Aktor AI mampu mendorong batas beradegan melampaui batas yang pernah ada.
Misalnya jatuh terhempas dari ketinggian langit sampai berkeping-keping secara nyata tanpa bentuk editing. Inim tentu, hanya bsia dilakukan jika aktornya adalah sosok buatan AI. Bukan manusia sebenarnya.
Aspek paling menarik dari aktor AI adalah kemampuan mereka untuk melampaui batasan yang sudah ada. Aktor AI dapat diprogram untuk menggambarkan karakter dari berbagai usia, jenis kelamin, bahkan spesies. Ini membuka kemungkinan untuk membuat cerita yang lebih dasyat tanpa batas, karena sutradara dan penulis dapat menjelajahi narasi yang sebelumnya belum mampu dibayangkan.
Aktor AI dapat melebihi akting tradisional. Saat aktor manusia mengandalkan pengalaman dan emosi mereka dalam menghidupkan karakter, aktor AI mampu menganalisis sejumlah besar data untuk mensimulasikan adegan mirip manusia. Ini membuka ranah baru teknik akting, di mana garis antara realitas dan virtualitas kabur. Hanya sutradara kampiun yang berhasil menerjang batas-batas ini,
Hadirnya aktor AI memberikan kemungkinan kreatif baru dan memperluas peluang bagi aktor dan pembuat film. Mempersiapkan casting seperti yang biasa dilakukan, dapat memakan waktu dan membatasi, hanya untuk menyesuaikan kriteria fisik sosok tertentu. Namun, pembuat film dapat menjelajahi kumpulan bakat yang lebih luas dengan aktor AI tanpa dibatasi oleh standar yang pernah ada. Standar baru adalah tanpa batas. Bahkan tanpa waktu yang biasa dilakukan manusia.
Efisiensi Produksi
Memanfaatkan aktor AI dalam proses pembuatan sebuah film layar lebar atau televisi, memiliki implikasi yang signifikan terhadap efisiensi produksi. Aktor virtual dapat dengan mudah diprogram dan dikontrol, menghilangkan kebutuhan untuk latihan ekstensif dan banyak pengambilan. Selain itu, aktor AI tidak memerlukan istirahat, tidak terpengaruh oleh kelelahan, dan dapat bekerja sepanjang waktu, memastikan penampilan yang konsisten selama pembuatan film.
Masa Depan Aktor AI
Seiring dengan kemajuan teknologi, kemampuan aktor AI juga akan meningkat. Iterasi di masa depan mungkin memiliki tingkat realisme yang lebih besar, berintegrasi ke dalam film aksi langsung dan mengaburkan batas antara pemain virtual dan manusia.
Dengan kemajuan dalam pengenalan wajah, penangkapan gerak, dan algoritme pembelajaran mendalam, aktor AI mungkin tidak dapat dibedakan dari rekan manusianya, yang mengarah ke perubahan paradigma dalam industri hiburan.
Etis
Tetapi memang pertanyaan kemudian adalah masalah etis. Apakah pembuat dapat memperlakukan aktor aktris manusia dengan lebih etis, sementara mereka asyik dan sibuk dengan aktor AI. Atau sebaliknya, jangan-jangan, jika aktor dan aktris menuntut honor lebih besar berikut hak ciptanya, mungkin aktor aktris manusia tak perlu berakting dan menikmati hidup dari royalti atas dirinya yang dimainkan oleh aktor AI.
Namun sebagai aktor dan aktris sejati, rasanya jiwa kemanusiaannya untuk dikenal dan mengejar kehidupan lebih naik, tidak cukup jika tidak berakting sendiri. Ini sangat manusiawi.
Sumber : DailyHold
5 Bahasa Pemograman Untuk Pengembangan AI
Aktor dan Aktris Terancam Munculnya Aktor AI