Catatan Akhir Tahun 2023

Catatan Akhir Tahun 2023

Mau tak maau, kita akan memilih satu dari 3 pasangan capres. Jika tak memilih, maka orang-orang bodoh akan memilihkan yang tak sesuai dengan pilihan anda

Hari ini adalah hari terakhir tahun 2023. Hari ini, tahun 2023 layak dicatat untuk evaluasi dan manfaat ke depan, 2024. Mengingat tahun depan adalah tahun Pemilu, dibanding catatan tentang aset kripto, bisnis, dunia jamur, motivasi, tips menjadi kaya atau tulisan rutin lain, sepertinya layak mengedepankan nasib bangsa ini tahun depan- 2024. 

Begini. Suka atau tidak, selama 10 tahun terakhir ini, Indonesia yang dipimpin Joko Widodo, telah membawa Indonesia sejajar dengan negara-negara heibat lainnya. Pemerintahan Joko Widodo lebih baik dibanding pemerintahan presiden-presiden sebelumnya. Harus diakui. 

Namun Jokowi, tak bisa melanjutkan terus dan harus berakhir 2024 ini. Pertanyaan penting adalah: siapa yang layak memimpin Indonesia nantinya. 

Hanya ada tiga pilihan:  

1. Mantan Gubernur – Muhamin Iskandar. 

2. Prabowo – Gibran Rakabuming. 

3. Ganjar Pranowo – Mahmud MD. 

Dari sisi hukum, semua calon ditengerai bermasalah dengan hukum, meski belum diproses. Yang paling bersih hanya Mahmud MD. 

Secara potensi, kelebihan dan kekurangannya tampak seimbang. Sama-sama tidak meyakinkan. Inilah analisa pribadi tenetang capres kali ini: 

Capres No. 1

Capres No.1 berpengalaman menjadi menteri, namun di tengah jalan dicopot dengan alasan kasus soal buku dan dianggap tidak sejalan dengan presiden,  Calon ini juga pengalaman memimpin Ibukota, namun Jakarta justru berantakan di bawah penanganan calon satu ini. Ia menjadi Gubernur mengalahkan Ahok dengan menggunakan senjata agama. Mesjid-mesjid dimanfaatkan untuk menjatuhkan Ahok.  

Jakarta dalam kekuasan calon No. 1 ini penuh gejolak, sesak dengan permasalahan penggunaan keuangan.  Kasusnya sangat panjang, dari Formula E hingga Bansos DKI, kasus tanah Munjul yang merugikan negara Rp 152 miliar. Luar biasanya, calon satu ini belum terungkap. Calon ini memiliki pagar dari berbagai kelompok yang membentenginya, yang bahkan membuat penegak hukumpun berpikir panjang. Kelebihan calon no. 1 ini adalah pintar saat berkata-katq, namun tidak pada kerja. 

Janji-janji kampanyenya sebelum jadi Gubernur tak ada satupun yang dipenuhi. Sekarang, ia membuat janjii frontal melawan Jokowi. Ia sangat menentang pembangun  ibukota di Kalimanan Timur. Capres No. 1 ini bahkan berjanji membangun 40 kota di Indonesia sejajar dengan Ibukota Jakarta jika ia terpilih. Banyak yang meragukan, janji bikin rumah 0% saja gagal, apalagi membangun 40 kota sekaliber Ibukota Jakarta.

Wakilnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, pernah ramai dalam kasus korupsi soal suap pengucuran Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2011. Kasus ini terkenal dengan kasus Durian, sebab uang korupsi tersebut dibungkus dengan kardus bekas durian oleh pejabat bersangkutan yang terlibat korupsi. 

Capres No. 2

Kasus dugaan pelangaran berat HAM terutama aktivis 98 selalu melekat di tubuh Prabowo sebagai Capres No. 2. Hal ini pula yang dipertanyakan dalam debat Capres namun dapat dengan tegas ditangkal Prabowo dengan mengatakan bahwa justru dialah yang saat ini sangt peduli memperhatiakn korban-korbanHAM.

Prabowo sangat berambisi berkuasa, namun dengan emosinya yang sulit dikontrol, sangat membahayakan dirinya dan yang dipimpin. 

Prabowo telah 4 kali ikut pemilihan Capres dan Cawapres namun selalu kandas. Kali ini menggandengan Gibran Rakabuming, putra Presiden Jokowi yang sepertinya dijejalkan ke daftar capres-cawapres untuk melanjutkan apa yang sudah dibangun Jokowi. 

Gibran punya kasus berkaitan nepotisme yang dilakukan ketua MK saat dicalonkan sebagai cawapres Prabowo. Ketua MK terbukti melanggan etika dan dicopot dari jabatan berkaitan dengan syarat cawapres yang melibatkan nama Gibran.. 

Gibran, sukses membangun kota Solo selama menjabat sebagai Walikota Solo yang lebih sukses dibanding Ganjar yagn menjadi Gubernur di Jawa Tengah. Kota yang marah dengan terorisme itu bisa hidup rukun dan damai berkat Gibran dengan ide-ide beraninya. 

Capres No. 3

Capres No. 3, Ganjar Pranowo penuh dengan kasus dugaan korupsi dan penyelewengan. Dari Kasus eKTP, izin pabrik semen di Rembang, kasus tambang Wadas, dan paling umum terlihat adalah batalnya Piala Dunia U-20 yang membuat Ganjar diprotes penggemar bola dunia. 

Periode lalu, Mahmud MD nyaris menjadi Cawapres Jokowi, namun terganjal oleh desakan kaum agama untuk memilih wakil dari Islam sebagai cawapres. 

Dari semua calon ini, barangkali hanya Mahmud MD satu-satunya orang yang bersih dari kasus. Ia juga pengalaman di pemerintahan.Namun ia tidak memiliki pengalaman memimpin. Sosoknya sangat berguna untuk membersihkan negara dari para penjahan dan pejabat yang gemar melanggar huku,.

Kesimpulan

Memilih Calon Nomor 1 sangat berisiko terhadap kerukunan dan kemajuan Indonesia. Akan banyak kelompok-kelompok garis keras yang mengitarinya. Akan banyak ahli-ahli berbagai bidang yang berada di sekitarnya untuk melindungi kepentingan pribadinya. Rekam jejak seseorang merupakan karakter yang tak bisa lepas dari kepribadian masing-masing. Sangat berisiko untuk negara yang cinta damai dan penuh toleransi seperti Indonesia ini. 

Memilih Capres No. 2 cukup berisiko mengingat Capresmnya sangat berambisi untuk berkuasa, sementara wakilnya perlu pengalaman yang matang dan terbebani kasus MK dan nepotisme. Namun jika nanti Jokowi turun gunung dengan menyebarkan pengaruhnya, Calon No 2 ini bisa terangkat ke atas, namun kita harus sabar untuk keduanya belajar bernegara yang baik. 

Memilih Calon 3, adalah pilihan terbaik dari yang terburuk dari ketiganya. Dengan dukungan partai PDI-P yang selama ini menguasai grass root, Ganjar dan Mahmud bisa melaju menjadi pemimpin pengganti Jokowi, meski mereka tidak akan meneruskan apa yang sudah dibangun Jokowi. Ganjar sangat patuh dan dikendalikan oleh PDI-P. Harapannya adalah Mahmud MD bisa mengekang Ganjar agat tidak melanggar hukum dan ingkat janji.

Anda bisa saja tidak menyukai ketiganya, namun jika anda tidak memilih, maka orang-orang bodoh yang akan memilihkan capres yang buruk kepada anda. Risikonya adalah seluruh negeri ini, sama menderitanya dengan anda. 

Untuk itu, pilihlah meski itu tidak menyenangkan untuk anda. Tentukan masa depan negara ini dan masa depan anda melalui pemimpin yang lebih layak, dengan cara memilih dari yang terbaik dari yang terburuk, apa boleh buat. Kampanye Presidential Menuju Demokrasi Pancasila

Lebih dari 50% Milenial dan Gen Z Memilih Capres Pro Kripto

Ganjar Mahfud Terima Usia Capres Lebih Dari 70 Tahun

Kuda Hitam Bernama Gibran

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.