untuk pelayan Tuhan di Sigapiton)
pulanglah…
tak perlu berjaga dengan aku di taman ini
karena cawan telah kuminum
dan derita telah kulewati
pulanglah…
sia-sia menjadi saksi pengadilan-pengadilan palsu
dan menyaksikan orang-orang membasuh tangan
untuk menghapus salah
pulanglah…
tak perlu datang ke bukit penyaliban
atau mengurapi makam penguburan
karena salib-salib telah dirubuhkan
dan kematian telah dikalahkan
pulanglah…
tak perlu mereka-reka ulang penderitaan-Ku
menyanyikan madah pujian
atau khotbah penuh drama berlebihan
pun anggur dan roti perjamuan
pulanglah…
kembalilah ke rumahmu
duduk dalam diam
dan berbicara langsung dengan Bapa-Ku
tentang derita-derita dan salahmu
tentang dosa-dosa dan karuniamu
tanpa perantara dan ritual upacara
…. dengan kejujuran
kembalilah…
kembalilah ke ‘bilut parhobasan’
lepaskan jubahmu yang berhias salib emas
duduk dalam diam
melipat tangan
dan merenungkan tugas layanan
apakah telah menjala banyak ikan
atau duduk di pinggir pantai
menunggu ikan-ikan menghampiri
…. pulanglah