Ketidakadilan ada dimana-mana. Bahkan di keluarga kita sendiri. Apalagi di luar sana Meski beragama Islam, berdarah Pakistan, namun karena tinggal di Israel. Nas Daily dilarang masuk Indonesia. Ia tak putus asa. Ia beli paspor dari Karibia dan ia masuk ke Indonesia membuat 8 video bagus.
Harusnya Anton tak bisa marah dan dendam, jika ia dikucilkan di kampung itu. Anton memang tak bisa menolak ketika ia lahir sebagai orang Tionghoa sekaligus beragama Kristen yang hidup di lingkungan mayoritas Muslim.
Bahwa lingkungan sering tidak adil, harusnya sudah disadari sejak ia kecil. Mengasingkan diri, menutup pintu rumah dan jarang keluar, bukan pilihan terbaik. Anton dan keluarga akan hidup menyengsarakan diri selama tinggal di lingkungan seperti itu sebagai orang “ terbuang” yang dicurangi.
Baru-baru ini tersiar kabar bahwa seorang pemuda Israel bernama Nuseir Yassin atau yang dikenal dunia dengan Nas Daily, ditolak masuk Indonesia hanya karena ia orang Israel. Nuseir atau Nas pemegang paspor Israel, meski ia orang muslim yang memiliki darah Palestina, kelahiran Israel.
Sampai saat ini, Indonesia belum mengakui Israel sebagai sebuah negara, meski jelas-jelas negara Israel ada. Kebencian terhadap negara Israel telah ditanamkan sejak lama di negeri ini, karena perbedaan agama, asal usul dan sejarah perselisihan Israel yang Kristen dan Palestina yang Islam. Indonesia sebagai mayoritas Islam berpihak pada Palestina, meski sebagian orang menganggap hal ini tidak adil.
Begitu juga yang dirasakan oleh Nas Daily yang melihat posisinya sebagai orang Israel dan Palestina, ditolak di Indonesia.
Bedanya dengan Anton, Nas memilih menerima iklas ketidakadilan yang menimpa dirinya, sebab ia tak mungkin bisa mengubah dirinya sebagai seoerang Muslim yang kebetulan lahir dan tinggal di Israel, meski berdarah Palestina. Ia juga tak bisa mengubah pemerintah Indonesia dengan meyakinkan bahwa di negaranya, Israel, banyak orang baik dan banyak orang muslim.
Penerimaan atas ketidakadilan itu membuat Nas keluar dari lingkaran kebencian dengan melakukan sesuatu yang positif bagi banyak manusia, yakni menyebarkan kabar baik.
Karena keinginannya untuk membuat video menarik tentang Bali dan orang-orang Bali yang ramah, ia membeli paspor di Karibia meski ia harus merogoh duit banyak untuk itu.
Nas Daily atau Nusseir Yasin akhirnya bisa masuk Indonesia, membuat 8 video cantik tentang Bali dan banyak yang menyukai karyanya.
Ketidakadilan memang bisa menimpa siapa saja, dan dimana saja, meski kadang, itu bukan kesalahan kita.
Adil Tidak Adil
Hanya karena minta agar suara pengeras suara TOA dikecilkan saat azan, Meiliana harus dipenjara 18 bulan, sementara orang yang menghina Yesus dan orang Kristen didiamkan. Ahok masuk penjara karena mengutip surat Al Ma’idah, sementara orang lain yang jelas-jelas melecehkan surat yang sama tidak dipenjara.
Pekerja asal Indonesia dihargai rendah, sementara pekerja bule yang tidak lebih baik bekerja di perusahaan yang sama, memperoleh gaji berlipat. Anda tak bisa parkir sembarangan di depan sebuah cafe di Sumarecon Mall, jika motor anda bukan Harley dan mobil tidak mentereng. Ribuah pembeli apartemen Meikarta yang demo menuntut pengembalian uang mereka, justru dijadikan tersangka karena dianggap mempermalukan nama Meikarta. Bos Indosuryo yang merugikan triliunan rupiah milik ribuan nasabah, justru dibebaskan.
Dimana-mana, ketidakadilan banyak terjadi, tanpa kita bisa mengubahnya. Jika kita tak bisa mengubahnya menjadi sebuah keadilan, sebaiknya keluar dari lingkaran ketidakadilan dan mencari tempat yang lebih adil, dibanding harus menderita bathin.
Ketidakadilan yang menimpa Nas Daily, akhirnya memutuskan ia pindah ke Dubai. Ia kini tinggal di sebuah tempat yang dianggap adil. Semua orang suka Dubai. Ia bisa membeli paspor Karibia dibanding paspor Israel. Ia berhasil mencapai tujuan mulianya datang ke Bali dan tidak merenungi sepanjang hari menjadi orang yang harus menanggung ketidakadilan yang bukan dosanya.
Dunia diciptakan untuk keadilan bagi semua mahluk, dan manusia membuat dunia sebagai tempat yang penuh ketidakadilan.
Kutipan surat berikut ini, mudah-mudahkan bisa membuat adil semua orang,
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Quran surat Al Ma’idah ayat 8)
Rahasia Sebuah Kertas yang Membuat Greysia Polli Memperoleh Medali Emas Olimpiade