Seide.id -93 tahun lalu, tepatnya pada 28 Oktober 1928 atau yang kemudian disebut Hari Sumpah Pemuda, bukan sekadar hari tanpa makna melainkan merupakan hari bersejarah bagi Presiden Joko Widodo.
Seperti diketahui, pada tanggal tersebut berkumandang ikrar pemuda yang mana Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Ada pun bunyi ikrar asli yang dibacakan pada Kongres Pemuda Kedua, sebagai berikut,
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Ikrar dari naskah orisinil yang diabadikan pada prasasti dinding Musium Sumpah Pemuda yang menggunakan ejaan Van Ophuijsen, kemudian diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia dengan ejaan berikut,
Pertama:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Bagi Presiden Jokowi, hingga saat ini tekad Sumpah Pemuda dan suara lantangnya masih berkumandang.
“Sumpah dan tekad yang diucapkan dengan lantang pada 93 tahun lampau oleh pemuda-pemudi Indonesia, masih menggema dengan suara yang sama dan sejalan dengan arus zaman sekarang,” kata Jokowi dikutip dalam akun instagramnya.
Disebutkan, persatuan dan kemajemukan menjadi modal bangsa Indonesia untuk melalui berbagai tantangan.
“Persatuan dalam kemajemukan menjadi modal bagi Indonesia untuk melalui berbagai tantangan,” ucap Jokowi, Kamis, 28 Oktober 2021.
Untuk peringatan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, Presiden Jokowi mengucapkan,
“Selamat Hari Sumpah Pemuda..”
(ricke senduk)