Sepi, Karena Jauh

Seide.id -Merasa kesepian itu manusiawi. Semua orang pernah mengalami dan merasakannya. Tapi hidup yang sepi dan merasa sendiri, karena kita sesungguhnya menjauhi Tuhan.

Semula saya berpikir, dengan pergi ke keramaian atau kumpul bersama teman, hati saya bakal terhibur dan tidak kesepian lagi.

Ternyata anggapan saya keliru. Di pusat keramaian banyak hiburan itu benar, tapi saya merasa terasing dan hati ini kosong. Bersama teman, kita dapat bercanda dan tertawa, tapi hati ini hambar.

Begitu pula saat membaca buku, saya sulit mencerna. Saat beberes rumah, saya melakukan semua itu asal-asalan, sehingga terkadang cepat merasa lelah dan jenuh.

Saya lalu mencoba merefleksi diri, mencari jawab sebab saya merasa kesepian, sehingga kehilangan arti dan arah hidup ini.

Saya lama berdiam, berhening, dan mencoba meditasi. Saya membuka hati, lalu sujud ke hadirat Allah.

Tiba-tiba saya dicegat oleh ego saya sendiri agar tidak menghadap Allah. Percuma dan tak tidak guna, karena doa saya tidak dikabulkan-Nya.

Saya tersentak kaget diingatkan. Sesungguhnya, bukan Allah yang menjauhi saya, melainkan saya yang menjauhi-Nya. Saya menuntut dan mendikte-Nya, sehingga saya kecewa dan sakit hati.

Jika selama ini saya seperti dijauhi oleh keluarga, sesungguhnya saya sendiri yang menjauhinya. Saya pikir dengan memenuhi kebutuhan keluarga, semua beres. Sehingga saya asyik hidup bersama teman di luaran. Saya berkeluarga, tapi hidup dalam dunia sendiri yang asing dan kering.

Tiba-tiba saya rindu serindunya pada keluarga. Untuk ada dan hadir di tengah mereka.

Bangun pagi di hari yang baru, saya sapa dan senyumi istri dan anak-anak. Saya cuci piring kotor sisa semalam. Saya siapkan pula makan dogy, lalu saya sebar makanan di halaman untuk burung gereja yang bersarang di lubang ventilasi dan pohon mangga.

Saya melakukan semua aktivitas itu tidak sekadar iseng atau terpaksa, tapi saya nikmati dengan sukacita. Saya bekerja dengan hati, sebagai wujud syukur atas karunia Allah. Saya beribadah bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan. Saya dikasihi Allah, dan ingin makin dekat dan akrab dengan-Nya.

Sungguh sesungguhnya, saya dibuat takjub melihat hasilnya yang luar biasa. Saya tidak merasakan kesepian lagi, karena kasih Allah menyata dalam hidup berumah tangga.

Rumah yang dipenuhi cinta dan harum kasih Allah.

Mas Redjo/ Red-Joss

Mbelgedes

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang