Puisi Tak Butuh Editor

Foto : Carola68/Pixabay

Terkadang aku heran dan dibuat jengkel oleh orang yang gemar mengobrak-abrik karya orang lain.

Tidak seperti karya tulis yang panjang dan membutuhkan pengeditan. Sebuah puisi tak butuh editor! Memang, interpretasi sebuah puisi ada pada para pembacanya, tapi hakikat dari puisi itu sendiri hanya penulisnya yang paling tahu.

Jadi?

 Tidak ada yang boleh menghakimi dengan mengobrak-abrik sebuah puisi. Karena puisi itu dianggap tidak layak, atau ada kekurangan di sana-sini. Dengan diobrak-abrik seperti itu, puisi jadi kehilangan esensinya, dan itu berarti hujan air mata bagi penulisnya.

Menurutku, puisi itu tidak sebatas milik sastrawan, tapi juga milik semua orang!

Puisi tidak harus menggunakan kata-kata rumit yang mesti dinikmati dengan alis mengernyit. Pemilihan kata-kata biasa, pop, atau kata-kata gaul yang kita gunakan sehari-hari, bisa untuk menulis puisi.

So?

Berhentilah menghakimi sebuah puisi. Jika sebuah puisi datang padamu, bacalah! Jika kamu tidak suka, enyahkanlah! Tetapi jika puisi itu membuatmu tersenyum, merenung, atau bahkan menggugah semangatmu, maka… Nikmatilah!

PUISI-PUISI MAGIS

Avatar photo

About Pupung D Pribadi

Pupung D Pribadi, aktif menulis di media sosial untuk kegembiraan dan menulis di beberapa media. Termasuk menulis kata-kata indah dan motivasi di beberapa akun Instagram sesuai pesanan