Jurnalisme Sudah Mati !

Jurnalisme Sudah Mati

Robot Mengambil Alih Karya Jurnalis

Jika para jurnalis yang bekerja di media online ingin tulisannya dibaca orang, mudah ditemukan orang dan memperoleh uang dari google adsense, mereka harus mengikuti aturan google. Tak bisa menulis dengan irama sastra, menulis dengan ndakik-ndakik dan memainkan menyusun kaliman demi kelimat. Tak cukup hanya dengan menyusun kalimat per kalimat dengan mendayu-dayu agar pembaca jatuh tertelungkup di atas tulisannya, menjadi idola sang pembaca.

Penulis yang menulis di media sosial dan komersiel, harus patuh dan taat pada keinginan google. Tulisan tak bisa seenaknya hanya dengan kaidah jurnalistik, yang menampilkan kekhasan bahasa sang jurnalis

Tulisan harus mematuhi aturan robot yang ditanam google. Kaidah jurnalistik tidak cukup. Istilahnya harus mengikuti kaidah SEO ( Search Engine Optimalisation ) alias Mengoptimalkan Mesin Pencari. Jadi, tulisan para jurnalis itu harus mengikuti irama SEO, kalau pengin dapat duit dan tulisannya mudah dicari pembaca

Bikin judul tak boleh panjang, tak boleh pendek. Harus sesuai keyword yang paling populer. Yang populer seperti apa, coba cari di https://answerthepublic.com/. Pilih yang nilainya palng tinggi. Panjang tulisan, tak boleh kurang dari 300 kata, tak boleh bertele-tele, ndakik-ndakik seperti orang khotbah yang tak kenal waktu. 

SELANJUTNYA > Banyak Aturan bagi Jurnalis Militant

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.